KOMITE SEKOLAH
I. | PENGERTIAN DAN NAMA | |
1. 2. 3. | Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pd pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah Nama badan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan seperti Komite Sekolah, Komite Pendidikan, Komite Pendidikan Luar Sekolah, Dewan Sekolah, Majelis Sekolah, Majelis Madrasah, Komite TK, atau nama lain yang disepakati; BP3, Komite sekolah dan atau majelis sekolah yang sudah ada dapat memperluas fungsi, peran dan keanggotaan sesuai dengan acuan ini. | |
II. | KEDUDUKAN DAN SIFAT | |
1. 2. 3. | Komite Sekolah berkedudukan di satuan pendidikan; Komite Sekolah dapat terdiri dari satu satuan pendidikan, atau beberapa satuan pendidikan dalam jenjang tetapi berada pada lokasi yang berdekatan, atau satuan-satuan pendidikan yang dikelola oleh suatu penyelenggara pendidikan, atau karena pertimbangan lainnya; Badan ini bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan lembaga pemerintahan. | |
III. | TUJUAN Komite Sekolah bertujuan untuk: | |
1. 2. 3. | Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan; Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan demokratis dalm penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan. | |
IV. | PERAN DAN FUNGSI Komite Sekolah berperan sebagai: | |
1. 2. 3. 4. | Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidi- kan di satuan pendidikan; Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan; Mediator antara pemeritah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan. | |
Komite Sekolah berfungsi sebagai berikut: | ||
1. 2. 3. 4. 5. | Mendorong timbulnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidi- kan yang bermutu; Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi / dunia usaha / dunia indus-tri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu; Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh pemerintah; Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai : a. kebijakan dan program pendidikan; b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS); c. kriteria kinerja satuan pendidikan; d. kriteria tenaga kependidikan; e. kriteria fasilitas pendidikan dan; f. hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan; Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan; |
6. 7. | Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan. | ||||
V. | ORGANISASI | ||||
1. | Keanggotaan Komite Sekolah; a. Keanggotaan Komite Sekolah terdiri atas: | ||||
a) orangtua / wali peserta didik; b) tokok masyarakat; c) tokok pendidikan; d) dunia usaha / industri; e) organisasi profesi tenaga pendidikan; f) wakil alumni; g) wakil peserta didik. | |||||
2. | b. Anggota Komite Sekolah sekurang-kurangnya berjumlah 9 (sembilan) orang dan jumlahnya gasal. Kepengurusan Komite Sekolah: a. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas: | ||||
b. c. | 1) Ketua; 2) Sekretaris; 3) Bendahara; Pengurus dipilih dari dan oleh anggota; Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan. | ||||
3. | Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) a. Komite Sekolah wajib memiliki AD dan ART; b. Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya memuat: | ||||
1) Nama dan tempat kedudukan; 2) Dasar, tujuan dan kegiatan; 3) Keanggotaan dan kepengurusan; 4) Hak dan kewajiban anggota dan pengurus; 5) Keuangan; 6) Mekanisme kerja dan rapat-rapat; 7) Perubahan AD dan ART, serta pembubaran organisasi. | |||||
VI. | PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH 1. Prinsip Pembentukan Pembentukan Komite Sekolah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut: | ||||
a. transparan, akuntabel, dan demokratis; b. merupakan mitra satuan pendidikan. | |||||
2. Mekanisme Pembentukan | |||||
a. Pembentukan Panitia Persiapan | |||||
1) | Masyarakat dan atau kepala satuan pendidikan membentuk panitia persiapan. Panitia persiapan berjumlah sekurang-kurangnya 5 (lima) orang yang terdiri atas kalangan praktisi pendidikan (seperti guru, kepala satuan pendidikan, penyelenggara pendidikan) pemerhati pendidikan (LSM peduli pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dunia usaha dan industri), dan orangtua peserta didik. | ||||
2) | Panitia persiapan bertugas mempersiapkan pembentukan Komite Sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: | ||||
a). b). c). d). e). f). g). | Mengadakan forum sosialisasi kepada masyarakat (termasuk pengurus / anggota BP3, Majelis Sekolah, dan Komite Sekolah yang sudah ada) tentang Komite Sekolah menurut keputusan ini; Menyusun kriteria dan mengidentifikasi calon anggota berdasarkan usulan dari masyarakat; Menyeleksi calon anggota berdasarkan usulan dari masyarakat; Mengumumkan nama-nama calon anggota kepada masyarakat; Menyusun nama-nama anggota terpilih; Memfasilitasi pemilihan pengurus dan anggota Komite Sekolah; Menyampaikan nama pengurus dan anggota Komite Sekolah kepada kepala satuan pendidikan. | ||||
b. | Panitia Persiapan dinyatakan bubar setelah Komite Sekolah terbentuk. | ||||
3. | Penetapan Pembentukan Komite Sekolah. Komite Sekolah ditetapkan untuk pertama kali dengan Surat Keputusan Kepala Satuan Pendidikan dan selanjutnya diatur dalam AD dan ART. | ||||
VII. | TATA HUBUNGAN ANTAR ORGANISASI Tata hubungan antara Komite Sekolah dengan satuan pendidikan, Dewan Pendidikan, dan Instansi lain yang bertanggungjawab dalam pengelolaan pendidikan dengan Komite-Komite Sekolah pada satuan pendidikan lain bersifat koordinatif. | ||||
VIII. | PENUTUP | ||||
1. 2. 3. | Dalam pembentukan Komite Sekolah, kepala satuan pendidikan dapat berkonsultasi dengan Pemerintah Kabupaten. Pembentukan Komite Sekolah dapat diatur melalui Peraturan Daerah yang berkaitan dengan pengelolaan pendidikan di kabupaten. Pembentukan Komite Sekolah dapat difasilitasi oleh Sekretariat Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, dengan alamat Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Gedung E lantai 5, Jalan Jendral Sudirman Senayan Jakarta tlp.(021)5725613, 5725608, fax (021) 5725608, website www,depdiknas.go.id,email dpkp 2002@yahoo,com. | ||||
KEPUTUSAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: 044 / U / 2002
TENTANG
DEWAN PENDIDIKAN KOMITE SEKOLAH
Menimbang Mengingat | dst. dst. |
MEMUTUSKAN:
Menetapkan | KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH |
Pasal 1
(1) (2) | Pada setiap Kabupaten/Kota dibentuk Dewan Pendidikan atas prakarsa masyarakat dan atau Pemerintah Kabupaten / kota. Pada setiap satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan dibentuk Komite Sekolah atas prakarsa masyarakat, satuan pendidikan dan atau Pemerintah Kabupaten / kota. |
Pasal 2
Pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dapat menggunakan Acuan Pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan II Keputusan ini. |
Pasal 3
Dengan berlakunya keputusan ini , keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0293/U/ 1993 Tahun 1993 tentang Pembentukan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) dinyatakan tidak berlaku. |
Pasal 4
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2 April 2002
Menteri Pendidikan Nasional
ttd
A. MALIK FADJAR
ANGGARAN DASAR KOMITE SEKOLAH
PEMBUKAAN
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat yang menjadi tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dari pada itu, pembinaan dan pengembangan siswa melalui pendidikan nasional memerlukan adanya hubungan dan kerjasama yang erat dan serasi antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dengan demikian , untuk menjalin hubungan dan kerjasama ini perlu dibentuk wadah sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah serta memberi pertimbangan dan sebagai pendukung , baik yang berbentuk spirituil maupun materiil yang bermutu dan demokratis demi kelangsungan pendidikan selanjutnya. |
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Badan ini bersifat mandiri, yang mewadahi peranserta orangtua / wali murid dan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan , bernama : KOMITE SEKOLAH yang bertempat di : | |
1. Sekolah Dasar Negeri 2. A l a m a t 3. Desa 4. Kecamatan 5. Kabupaten | : Banjarmadu : Jalan Raya Karanggeneng NO. 10 : Banjarmadu : Karanggeneng : Lamongan |
Pasal 2
Komite Sekolah , yang dimaksud pada pasal 1 di atas dibentuk pada tanggal 6 Januari 2010 sampai dengan 2013
BAB II
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 3
1. 2. a. b. c. | Komite Sekolah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; Komite Sekolah bertujuan untuk : Menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyeleng-garaan dan pelayanan pendidikan yang bermutu |
BAB III
TUGAS, FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB
Pasal 4
Komite Sekolah, di Sekolah Dasar bertugas sebagai : | |
1. | Penyusun program kerja tahunan dan anggaran rumah tangga Komite Sekolah. |
2. | Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan. |
3. | Pendukung, baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggara-an pendidikan. |
4. | Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pen-didikan. |
5. | Mediator antara pemerintah dengan masyarakat. |
Pasal 5 Komite Sekolah di Sekolah Dasar berfungsi sebagai : | |
1. | Pendorong timbulnya perhatian / partisipasi / komitmen orangtua dan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan guna peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan. |
2. | Pelaku untuk mengadakan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi/ dunia usaha / dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. |
3. | Penampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh pemerintah. |
4. | Pemberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan, misal rencana anggaran pendidikan dan belanja sekolah (RAPBS) dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan. |
5. | Penggerak dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan. |
6. | Mengevaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan. |
Pasal 6 | |
Komite Sekolah di Sekolah Dasar mempunyai tanggungjawab atas : | |
1. | Penyusunan dan terlaksananya Anggaran Rumah Tangga (ART) dan program kerja tahunan. |
2. | Terkumpulnya dana / iuran / sumbangan / dan bantuan lainnya dari perorangan/masyarakat / dunia usaha / dunia industri dan pemerintah untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pendidikan. |
3. | Pemanfaatan bantuan dari perorangan / masyarakat dan pemerintah secara tepat sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan. |
4. | Terwujudnya kegiatan ekstrakurikuler dan berbagai kegiatan siswa dalam upaya peningkatan pola pikir, sikap dan perilaku siwa. |
5. | Penyusunan laporan penggunaan bantuan sesuai dengan ketentuan dan program kerja yang telah ditetapkan. |
BAB IV
PROGRAM KERJA
Pasal 7
Program Kerja Komite Sekolah di SDN Banjarmadu , meliputi : | |
1. 2. 3. 4. 5. | program kegiatan; program pengadaan sarana dan prasarana; program pengaadaan dana; program pendayagunaan tenaga, meliputi: tenaga, ide, keahlian, dan keterampilan. program pengembangan, meliputi: peningkatan program kegiatan yang bermutu. |
BAB V
O R G A N I S A S I
Pasal 8
Keanggotaan
1. | Keanggotaan Komite Sekolah terdiri atas : a) orangtua / wali peserta didik; b) tokoh masyarakat; c) tokoh pendidikan; d) dunia / industri; e) organisasi profesi tenaga pendidikan; f) wakil alumni; g) wakil peserta didik. |
2. | Anggota Komite Sekolah sekurang-kurangnya berjumlah 9 (sembilan) orang dan jumlahnya gasal. |
3. | Anggota Komite Sekolah berhenti karena : a) meninggal dunia; b) mengundurkan diri. |
Pasal 9
Hak dan Kewajiban Anggota
1. 2. 3. 4. 5. 6. | Hak dan kewajiban yang timbul karena keanggotaan Komite Sekolah dilaksanakan oleh anggota yang bersangkutan. Anggota Komite Sekolah yang tidak hadir dalam rapat anggota paripurna dianggap menyetujui segala keputusan yang diambil dalam rapat anggota. Tidak hadir dalam rapat anggota wajib memberitahukan secara tertulis. Anggota biasa mempunyai hak mengeluarkan pendapat, hak memilih dan hak dipilih. Anggota kehormatan mempunyai hak mengeluarkan pendapat, tetapi tidak mempunyai hak memilih dan hak dipilih. Anggota biasa dan anggota kehormatan berkewajiban: a) menjunjung tinggi asas dan dasar Komite Sekolah; b) melaksanakan program kerja; c) membayar iuran yang besarnya sesuai dengan kemampuan; d) menghadiri rapat anggota dan berperan aktif. e) Melaksanakan keputusan yang sudah disepakati dalam rapat anggota; f) Tiap anggota senantiaasa memelihara terwujudnya persatuan dan kesatuan. |
7. | Anggota kehormatan atas kerelaan dapat memberikan bantuan berupa biaya maupun sarana serta bantuan lain yang diperlukan dalam usaha kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. |
Pasal 10
1. 2. | Keputusan Komite Sekolah yang berkenaan dengan program, sarana atau prasarana, biaya dan tenaga, sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan. Sarana dan prasarana yang pengadaannya dari Komite Sekolah, harus diserahterimakan kepada Kepala Sekolah pada setiap akhir tahun pelajaran dan selanjutnya menjadi kekayaan daerah yang dipergunakan sebagai inventaris sekolah serta dikelola berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku. |
Pasal 11
Kepengurusan
1. 2. 3. 4. | Kepengurusan Komite Sekolah : Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas : a) Ketua; b) Sekretatis; c) Bendahara; Pengurus dipilih dari dan oleh anggota; Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan. |
Contoh Administrasi Sekolah
PROGRAM SUPERVISI PER SEMESTER
NO | NAMA/NIP | JULI | AGUSTUS | SEP | OKT | NOP | DES | KET | ||||||||||||||||||
1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | 1 | 2 | 3 | 4 | |||
BUKU WIRA WIRI/SEKONYONG-KONYONG
HARI | TANGGAL | NO | NAMA | BERANGKAT | KEMBALI PUKUL | TANDA TANGAN | |
PUKUL | TUJUAN KE | ||||||
DAFTAR PENYELESAIAN KASUS DI SEKOLAH
NO | NAMA | TANGGAL KEJADIAN | URAIAN KEJADIAN/KASUS | PENYELESAIAN | TINDAK LANJUT |
DAFTAR MUTASI SISWA
NO | TANGGAL | NAMA | ALAMAT | JENIS MUTASI | NO IND | ||||
MURID | L/P | ORTU | MASUK | KELUAR | SEBAB | ||||
REKAPITULASI MURID YANG NAIK TINGKAT DAN BERHASIL UAS
NO | KELAS | BANYAK SISWA | BANYAK SISWA YANG LULUS | BANYAK SISWA YANG TIDAK LULUS | ||||||||
L | P | JML | L | P | JML | % | L | P | JML | % | ||
MUTASI MURID DALAM SEBULAN
KELAS | KEADAAN AWAL BLN | MUTASI MASUK | MUTASI KELUAR | KEADAAN AKHIR | ||||||||||||||
L | P | JML | L | P | JML | PINDAH | DO | MENINGGAL | L | P | JML | |||||||
L | P | JML | L | P | JML | L | P | JML | ||||||||||
DAFTAR PENILAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
NO | NAMA/NIP | ASPEK PENILAIAN | JM | NILAI RATA | |||||||
KESETIAAN | PRESTASI KERJA | TANGGUNG JWB | KETAATAN | KEJUJURAN | KERJASAMA | PRAKARSA | KEPEMIMPINAN | ||||
BUKU SUPERVISI
TANGGAL | NAMA/NIP | JABATAN | MAKSUD KUNJUNGAN | DITERIMA OLEH | KESAN/SARAN | TT |
BUKU CUTI
NO | NAMA/NIP | JABATAN | JENIS CUTI | TANGGAL CUTI | JUMLAH HARI | KET |
CATATAN: KALAU ADA KET. DOKTER DILAMPIRKAN
BUKU EDARAN RAPAT/ PERTEMUAN
NO | NOMOR, TANGGAL SURAT | ALAMAT PENGIRIM | ISI POKOK SURAT | SASARAN | TT |
KET : YANG MENNDATANGANI SEMUA SASARAN YANG DITUJU
BUKU BIMBINGAN DAN KONSELING UMUM (OLEH KS)
No | Tanggal | Sasaran/ Klien | Gejala Sikap Dan Permasalahannya | Jenis Bp | Bantuan Pemecahan Masalah Yang Diberikan | Tindak Lanjut | TT Klien | ||
B.Belajar | B.Sosial | TGL | Hasil | ||||||
JUMLAH MURID MENURUT TINGKAT USIA
NO | TINGKAT,USIA | KELAS I | KELAS II | KELAS III | KELAS IV | KELAS V | KELAS VI | JUMLAH | ||||||||
L | P | L | P | L | P | L | P | L | P | L | P | L | P | JML | ||
1 | 5 TAHUN | |||||||||||||||
2 | 6 TAHUN | |||||||||||||||
.. | .... | |||||||||||||||
...... |
BUKU PEMBINAAN /SUPERVISI KELAS
NO | HARI/ TGL | SASARAN | TEKNIK SUPERVISI | ASPEK SUPERVISI | HASIL PENGAMATAN | KESIMPULAN DAN SARAN | TT GR | |
KELAS | NAMA GURU | |||||||
DAFTAR PENERIMAAN MURID BARU
NO | NO. IND | NAMA MURID | KELAMIN | TANGGAL LAHIR | TEMPAT TINGGAL | DITEMPATKAN DI KELAS | |
L | P | ||||||
BUKU INVENTARIS
A. LAHAN TANAH
JENIS BARANG/LAHAN | LUAS | LOKASI/ ALAMAT | STATUS TANAH | PENGGUNAAN | ASAL USUL | HARGA | KET | ||
HAK | SERTIFIKAT | ||||||||
TGL | NO | ||||||||
B. GEDUNG
Nama Barang | Kondisi Bangunan | Konstruksi Bangunan | Letak | Luas Lantai | Dokumen Gedung | Tanah Bangunan | ASAL USUL | HARGA | KET | |||
TGL | NO | LUAS | STATUS | NO KOHIR | ||||||||
C. KENDARAAN
Jenis | Merk | Type | Cc | Warna | Nomor | Tahun | Nopol | BPKB | Asal Usul | Harga | KET | |||
Rang | Mesin | Pembuatan | Pembelian | Tgl | NO | |||||||||
D. BARANG INVENTARIS LAINNYA
No | Kode Brg | Nama Brg | No.Reg | Merk | Tipy | Bahan | Th Pembelian | Pabrik | Ukuran | Asal Usul | Harga | Ket |
BUKU PENGHAPUSAN BARANG
NO | TANGGAL | BARANG YANG DIHAPUSKAN | KET. URAIAN PENGHAPUSAN | ||
NOMOR KODE | NAMA BRG/JENIS | BANYAKNYA | |||
BUKU KEGIATAN EKSTRA KURIKULER
NO | TANGGAL | JENIS KEGIATAN | URAIAN MATERI KEGIATAN | JUMLAH PESERTA | TANDA TANGAN | |
GURU | KS | |||||
BUKU KEGIATAN SEKOLAH
NO | TANGGAL | NAMA KEGIATAN | URAIAN KEGIATAN | TEMPAT | SASARAN/PESERTA | KET |
BUKU HASIL KEGIATAN LOMBA
NO | TANGGAL | NAMA KEGIATAN | HASIL / PRESTASI YANG DIRAIH | KET | |||||||||||
KECAMATAN | KABUPATEN | PROPINSI | NASIONAL | ||||||||||||
I | II | III | I | II | III | I | II | III | I | II | III | ||||
BUKU PENERIMAAN IJASAH DAN KETERANGAN MELANJUTKAN
NOMOR | NAMA MURID | L/P | TEMPAT TGL LAHIR | MELANJUTKAN KE | TT | ||
URUT | INDUK | STTB | |||||
BUKU KUNJUNGAN
NO | HARI, TGL | NAMA/NIP/JABATAN | MAKSUD KUNJUNGAN | KESAN DAN SARAN | TT |
REKAPITULASI MURID DALAM SEBULAN
NO | KELAS | BANYAK MURID | ABSENSI | % | kET | |||
SAKIT | IJIN | ALPA | JUMLAH | |||||
1 | I | |||||||
.... |
BUKU PIKET
NO | HARI, TANGGAL | NAMA PETUGAS | CATATAN KEJADIAN PENTING | TANDA TANGAN | |
PETUGAS | KS | ||||
BUKU INVENTARIS RUANGAN
RUANG | NOMOR | NAMA BARANG | AWAL TAHUN ( BANYAKNYA) | MUTASI DAN KEADAAN AKHIR TAHUN | KET | ||
2003 | 2004 | 2005 | |||||
KS | 1 | PAPAN DATA | 4 | ||||
........ |
ANGKA TRANSISI
NO | TAHUN | JUMLAH MURID | JML MURID IKUT UAS | TIDAK LULUS | LULUS | ANGKA TRANSISI | |||||||
TIDAK MELAN JUTKAN | MELANJUTKAN | ||||||||||||
L | P | SMP N | MTs N | SWASTA | |||||||||
L | P | L | P | L | P | ||||||||
HUBUNGAN KEMASYARAKATAN
TANGGAL | JENIS KEGIATAN YANG DILAKUKAN DENGAN | ||
KOMITE SEKOLAH | MEDIA MASSA | LEMBAGA LAINNYA | |
BUKU PENYERAHAN IJASAH
NOMOR | NAMA SISWA | NOMOR STTB | TANDA TANGAN | |
URUT | INDUK | |||
terima kasih banyak atas postingannnya yang sangat bermanfaat buat sekolah saya.
BalasHapus